Friday, 9 March 2007

Mari Bermain Layang-layang (1)

Selasa, 06-03-2007 16:13:18 oleh: Retty N. Hakim Kanal: Gaya Hidup
Tahukah anda bahwa layang-layang itu bukan sekedar permainan anak-anak? Bermain layang-layang yang kenyataannya memang disukai oleh semua kalangan, tanpa batas umur, sudah dijadikan alat eksperimen oleh Benjamin Franklin. Ini adalah eksperimen yang sangat berbahaya, karena dia bermaksud membuktikan bahwa kilat mengandung listrik. Dari hasil eksperimennya ini dia menghasilkan alat penangkal petir.
Layang-layang juga menjadi duta budaya, seperti yang ditunjukkan dalam gambar di atas maka layang-layang di sini menjadi duta kekayaan budaya kita. Rangkaian pasangan yang berpakaian tradisional ini pun naik dan merajai pantai Ancol, bahkan ikut mendengarkan dentuman musik cadas yang hari itu mengalun disana. Suatu perhelatan internasional yang sesungguhnya amat menarik, agak disayangkan bahwa jadual yang bersamaan dengan konser musik rock menyebabkan antusiasme pengunjung agak berkurang, belum lagi kesulitan mencari parkir di lokasi!
Kalau menurut falsafah nenek moyang kita, yang berasal dari Bali mungkin masih sangat akrab dengan falsafah ini, dunia terdiri atas tiga dunia, nista (roh jahat), madya (manusia), dan utama (dewa-dewa/Tuhan). Maka berkat layang-layang becak kita tidak hanya menjelajah daratan (manusia), atau samudra (setidaknya teluk Jakarta), namun juga udara (sayang saya tidak ada fotonya).
Jadi membuat layang-layang sekarang ini bukan lagi sekedar "kuambil buluh sebatang...kuraut sama panjang, kutimbang dan kuukur dengan benang, kujadikan layang-layang!"
Sekian intermezzo pendek tentang layang-layang, nanti akan saya lanjutkan dalam tulisan berikut.

Sumber Foto: Ir. Ben Usagani

No comments: