Sunday, 10 August 2008

Intermesso: “Ma, Aku Masuk TV…”


Minggu, 27-07-2008 09:27:28 oleh: Retty N. Hakim
Kanal: Gaya Hidup

Hari Jumat dua minggu lalu, saya kebingungan cari parkir di sekolahan anakku. Jalur masuk terblokir oleh mobil-mobil peralatan RCTI, demikian juga banyak mobil dan bis dengan logo Indonesian Idol nongkrong di parkiran sekolah yang juga sangat sempit itu. Rupanya ada acara kunjungan sekolah, yang termasuk dalam acara Program Idol Hi-Five.

Agak kesal juga karena parkir jadi terganggu. Saya harus berjalan cukup jauh di jalan raya yang ramai sambil membawa si kembar (yang baru masuk kelas 1 SD) menuju ke tempat mobil saya parkir.

Maklum jarang bergaul dengan televisi, saya agak ‘tulalit’ untuk acara satu ini. Sempat bertanya pada kru yang bertugas, ternyata menurut dia sudah ratusan sekolah yang dikunjungi oleh program acara ini (He…he…he… ketahuan deh gak nyimak).

Suasana sedikit kacau bukan hanya di arena perparkiran rupanya. Soalnya anak-anak SD dan SMP ikut-ikutan tidak mau pulang ke rumah, padahal mungkin target penontonnya adalah anak-anak SMA. Anak saya yang besar (kelas 5 SD) termasuk yang ingin tinggal di sekolah untuk menonton. Ada juga anak SMP yang tanpa pamit langsung memperpanjang jam keberadaannya di sekolah. Alhasil ibunya kebingungan dan mencari-cari sang anak sampai akhirnya ikut “nyangkut” di sekolah.


Rupanya Delon masih menjadi pemikat utama bagi ibu-ibu yang antusias ikutan nonton. Anak saya yang SD tadi juga memang cuma tahu Delon. Katanya dalam penampilan tersebut ada Delon. “Peserta Indonesian Idol sekarang yang datang siapa?” tanyaku (asbun), dan jawabannya santai saja “Nggak tahu!”

Kalau saya terus terang untuk urusan musik seperti ini tidak berbakat mencari berita. Maklum Arie Dagienk seliweran di depanku tidak aku kenali (he…he…he…), padahal dia ternyata salah satu host acara ini. Tapi tetap saja saya sibuk foto-foto persiapan acara. Lucu juga melihat anak-anak merubung kru yang sedang mencoba drum untuk persiapan sound system, atau melihat-lihat peralatan mixing maupun perangkat-perangkat shooting lainnya.

Penasaran, saya coba cari tahu pada ‘mas gugel’, ternyata saya menemukan kritik-kritik dalam forum yang terdapat di website Indonesian Idol. Banyak penggemar Indonesian Idol yang lebih senang bila acara yang ada fokus untuk mengangkat profil idola mereka daripada melihat acara anak SMA.

Menurut saya, walaupun sedikit kesal karena sirkulasi mobil dan parkir jadi kacau, acara ke sekolah ini bagus juga. Alasan utama RCTI mungkin untuk promosi ke sekolah-sekolah supaya bisa menarik bibit baru Indonesian Idol sekaligus menaikkan rating penonton. Tapi buat saya sendiri kegiatan ini bisa memperlihatkan kepada anak-anak bahwa acara tontonan itu tidak mudah persiapannya.


Sejak pagi sekian banyak kru seliweran di hadapan mereka. Berbagai peralatan yang asing juga dipasang dan dicoba. Sementara acara berlangsung, tidak sedikit anak SD yang lebih tertarik melihat proses pengambilan gambar. Dan hasil shooting yang tertayang di TV yang dipasang di samping lapangan bisa membuat anakku berseru: “Ma, aku masuk TV…”

Sayang, saya tidak tahu persis jam penayangan acara itu, sehingga tidak sempat memperlihatkan bahwa acara yang tayang juga akan disunting. Buat dia yang penting “sudah masuk TV” (oalah, di mall juga bisa masuk TV kok…di bagian penjualan sirkuit kamera dan televisi he...he…he…)

No comments: