Sunday, 18 May 2008

Cari dan Songsong Sang Mentari...

Selasa, 13-05-2008 08:18:32 oleh: Retty N. Hakim
Kanal: Sastra



Sepuluh tahun sudah berlalu,

Air mata mengering tertelan waktu,

Tapi guratan duka yang menggores tajam bagai sembilu,

Tak jua hilang berlalu.



Kemarahan sudah menjadi milik Allah,

Tetapi kebenaran belum jua terkuak,

Untuk itu biar perjuangan terus berbuah,

Karena kebenaran perlu kembali berdiri tegak.



Sembilu yang menggores dalam di hati,

Menorehkan luka yang dalam di hati mereka yang kehilangan buah hati,

Di hati mereka yang kehilangan orang-orang yang dicintai,

Pun di hati mereka yang terguncang karena nasionalisme dicederai.



Perjuangan bukan sekedar mengejar dendam,

Perjuangan mencoba merekat retakan yang melebar berserak,

Menyatukan rasa kebangsaan dan kebenaran yang tersimpan dalam kelam,

Sementara asa seakan mengawang dalam awan berarak.



Berarak menjauh...

Tipis menghilang...

Terhadang badai dan topan yang bergemuruh...

Menggulung habis semangat juang.



Kuberharap pada mentari,

agar membagi sinar terang menyapu sang kelam,

agar lepas jeratan sang malam pada putaran roda hari,

agar bangkit kembali bangsa ini mendobrak masa lalu yang suram.



Bangkit bangsaku, bangkit dan bersatu...

Bersama mengenang kesalahan untuk tak mengulang kembali.

Karena kejayaan itu pernah datang pada masa yang lalu...

Bersama berusaha agar bukan kejayaan semu yang datang kembali.



Ayo bangkit dan berdiri...

Cari dan songsong mentari pagi menari...

Raih sinarnya ke dalam buli-buli...

Untuk penerang di kala malam belum pergi.

No comments: