Wednesday 12 March 2008

Komik Yang Menarik...

Tulisan saya tentang Olimpiade Sains Kuark di wikimu ternyata menarik seorang reporter dari Nakita untuk menanyakan pandangan saya tentang komik bagi anak-anak. Rupanya mereka menurunkan berita yang mengulas tentang "Komik, Diminati dan Dimusuhi" dalam edisi no. 465 (1 Maret 2008, tapi sudah beredar di pedagang eceran sejak hari Senin kemarin).

Ulasan Tabloid Nakita tentang komik cukup lengkap dan menarik. Mereka banyak membicarakan komik yang sekarang sedang tren bagi anak-anak dan remaja. Membaca artikel mereka, saya jadi teringat bagaimana komik mengisi lembar-lembar awal kehidupan saya.

Agak sulit untuk mengingat komik apa saja yang pernah mengisi kehidupan saya, apalagi mengingat judul komik pertama yang pernah saya baca.

Seingat saya, pertama kali saya berkenalan dengan cerita bergambar adalah lewat majalah Bobo berbahasa Belanda. Bukan saya yang membacanya, karena saya tidak pernah bisa berbahasa Belanda, tapi oma dan opa saya yang membacakannya untuk saya. Itulah awal saya mengenal keluarga Bobo serta Oki dan Nirmala. Katanya saya begitu senang dengan kisah-kisah Bobo sehingga saya sering meminta ibu saya memberi nama adik saya sesuai dengan nama tokoh kartun di Bobo.

Ketika mencoba membongkar perpustakaan saya maka saya menemukan beberapa komik tua. Diantaranya adalah seri "Cergam Teladan Anak-anak" dan "Riwayat Tokoh-tokoh Sedunia". Dari beberapa buku yang saya temukan ada judul-judul "Tuanku Imam Bonjol" serta "Sunan Gunung Jati dan Putri Cina". Rupanya dari sini kesenangan saya membaca kisah sejarah berawal.

Saya belum sempat membongkar seluruh harta karun saya, lagipula seingat saya, komik-komik adalah spesialisasi adik-adik saya. Kami memiliki koleksi buku masing-masing dan saling meminjamkan buku, kebiasaan dari dahulu yang masing berlangsung sampai sekarang.

Komik lain yang berpengaruh bagi saya adalah Tintin, sang reporter muda yang bertualang ke seluruh dunia. Selain itu juga ada komik Asterix yang berasal dari Perancis. Komik jenis ini juga turut memperkenalkan bahasa asing pada saya. Sebelum sanggup membaca buku dalam bahasa asing yang berkisah panjang lebar, saya memulainya dengan sepenggal demi sepenggal kalimat dari komik ini.

Sayang sekali komik-komik bagus sekarang ini termasuk bacaan mahal juga bagi anak-anak. Dari kisah di Tabloid Nakita saya jadi tahu lebih banyak tentang kehadiran komik legenda dunia dan komik cerita rakyat untuk anak-anak zaman sekarang. Belum lama ini saya juga sempat membaca keberadaan komik sejarah bagi pendidikan anak-anak.

Kegairahan anak-anak terhadap cerita bergambar cukup tinggi. Terkadang murid-murid kecil yang les bahasa Inggris saya berikan tugas untuk membuat komik berbahasa Inggris. Sebagian besar dari mereka dengan giat membuat kisah yang cukup menarik. Cerita menarik seperti ini belum tentu bisa keluar bila saya meminta mereka membuat cerita dalam bentuk narasi.

Rupanya komik sedang naik daun. Dalam iklan acara Kompas Gramedia Fair hari ini (29 Februari 2008) di harian Kompas terlihat agenda acara dari Jumat, 29 Februari 2008 sampai Minggu, 9 Maret 2008 selalu menghadirkan acara Laboratorium Komik maupun belajar menggambar manga. Sayang sekali acara menarik ini disalenggarakan di gedung baru Gramedia yang megah di Surabaya, yaitu Gedung Gramedia Expo Surabaya rancangan arsitek Indonesia Ridwan Kamil. Keinginan saya untuk melihat acara ini terpaksa tertunda. Tapi tentunya ini kabar baik bagi rekan-rekan yang tinggal di daerah Jawa Timur, semoga saja bisa juga dilangsungkan ke daerah-daerah di luar Jawa.

Bukan hanya anak muda yang senang komik, tampaknya orang-orang tua juga banyak yang tidak bisa lepas dari komik. Komik memang menarik hati tua dan muda. Saya yakin minat yang terpupuk dari kecil akan tumbuh bila dipupuk dan disirami dengan baik, semoga semakin banyak anak Indonesia yang gemar membaca. Dari membaca ke komikus, atau dari komik ke sastra...semoga!

Jumat, 29-02-2008 11:05:44 oleh: Retty N. Hakim
Kanal: Opini

The Enchanting Comics...

No comments: