Dalam pertemuan Wikimu di STC (3/2/08), ternyata para pembicara walaupun tidak saling komunikasi sebelumnya masing-masing membawakan bahan yang saling mengisi atau saling mendukung presentasi pembicara lainnya.
Tidak semua hal yang tersampaikan di STC bisa saya tuliskan disini, tapi ada beberapa hal yang menarik untuk dicatat maupun ditambahkan.
Menulis di media internet sebenarnya sudah membuka dunia global bagi kehadiran tulisan seorang penulis. Semua orang yang memasuki dunia maya bisa membaca tulisan tersebut, yang berbeda mungkin adalah kemampuan mengerti bahasa yang digunakan oleh penulis.
4 Langkah untuk menulis di media internet:
1. Tujuan: cari dahulu tujuan anda menulis karena ini akan menentukan media apa yang cocok untuk tujuan ini.
2. Media: mencari media yang sesuai dengan tujuan kehadiran anda di dunia maya. Bisa berupa milis, blog, kumpulan blogger, portal jurnalisme warga,dll. Internet bagaikan alam luas yang menghadirkan elemen-elemen yang sesuai dengan kebutuhan anda. Mungkin ada yang suka fotografi, ada yang suka topik khusus, atau ada yang ingin mencari dollar, anda tinggal mencari di mesin google.
3. Mencari pembaca: dari media yang anda rasa sesuai dengan kebutuhan anda, akan muncul kebutuhan untuk mencari pembaca (atau dicari pembaca). Biasanya akan muncul teman-teman yang memiliki minat atau topik bahasan yang sama. Dalam hal
4. Mengembangkan diri: dunia global juga terus berkembang, karena itu penulis juga perlu terus mengembangkan diri agar bisa tetap menarik di antara begitu banyak penawaran di dunia maya.
Modal untuk menulis di media online internasional dan hambatannya:
1. Bahasa asing: bila anda bertujuan menulis bagi masyarakat di luar Indonesia, tentu saja perlu kemampuan untuk menyampaikan pendapat dalam bahasa asing. Secara umum bahasa global saat ini adalah bahasa Inggris, walaupun ada banyak juga media yang berbahasa asing lainnya.
Hambatan dalam masalah bahasa memang seringkali terdengar, hal ini karena bahasa juga berhubungan dengan pengetahuan akan kebudayaan dan kekayaan perbendaharaan kata. Kunci utama mengatasi hambatan ini sama dengan kebutuhan untuk memperlancar menulis dalam bahasa lokal, yaitu: menulis, menulis, dan menulis. Untuk menambah kosa kata yang perlu dilakukan adalah membaca, membaca, dan membaca.
2. Materi yang menarik: materi yang menarik bagi pembaca lokal belum tentu menjadi materi yang menarik bagi pembaca internasional, karena itu seorang penulis perlu memperluas wawasan agar bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda dan menarik. Satu hal yang perlu diingat bahwa faktor latar belakang dan pengetahuan pembaca sangat mempengaruhi minat baca mereka.
3. Penyesuaian budaya: ada beberapa hal yang secara umum sama secara global, hal ini misalnya etika dasar penulisan. Tapi ada hal-hal yang mungkin berbeda karena faktor kebudayaan, kebiasaan dan keterbukaan dalam masyarakat yang berbeda. Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalah pahaman sehingga pada akhirnya inti yang ingin disampaikan tidak tercapai.
4. Banyak membaca: dengan memilih variasi bacaan yang beragam, maka kita bisa mengenali kebudayaan di luar kita. Membaca tulisan penulis lain di media yang kita ikuti juga membantu kita mengenali minat baca pembaca media tersebut.
Hambatan menulis di media online internasional:
1. Kemampuan bahasa asing yang terbatas: Hambatan dalam masalah bahasa memang seringkali terdengar, hal ini karena bahasa juga berhubungan dengan pengetahuan akan kebudayaan dan kekayaan perbendaharaan kata. Kunci utama mengatasi hambatan ini sama dengan kebutuhan untuk memperlancar menulis dalam bahasa lokal, yaitu: menulis, menulis, dan menulis. Untuk menambah kosa kata yang perlu dilakukan adalah membaca, membaca, dan membaca.
Jangan pernah takut untuk memulai karena mereka juga tahu bahwa bahasa ibu kita bukan bahasa Inggris atau bahasa lain yang kita coba kuasai. Dari pengalaman saya, biasanya akan ada teman-teman yang mau membantu untuk meningkatkan kemampuan kita. Tentunya usaha dan kemauan pribadi yang paling penting.
2. Kesulitan mengembangkan materi lokal untuk pembaca global: latihan akan banyak membantu. Komentator di blog maupun editor di portal jurnalisme warga bisa membantu mengarahkan atau mengembangkan presentasi tulisan. Pengalaman dan reaksi pembaca biasanya merupakan tempat belajar yang paling akurat.
Jangan lupa bahwa setiap tulisan, atau setiap topik memiliki peminat sendiri. Bagi saya pribadi bukan kuantitas yang amat berarti (walaupun secara umum orang memang membicarakan rating), tapi isi yang ingin saya sampaikan benar-benar tersampaikan dengan baik.
Khusus bagi tulisan di portal jurnalisme warga internasional (sebenarnya termasuk untuk portal lokal), perlu lebih berhati-hati untuk tidak sekedar mengangkat sensasi semata. Integritas penulis dan kepentingan nasional bangsa juga perlu diperhatikan. Portal jurnalisme warga juga tetap perlu memperhatikan etika jurnalisme agar tidak diremehkan oleh media konvensional.
3. Perbedaan perspektif: hal ini banyak juga berhubungan dengan dua hal di atas, salah pemilihan kata atau kesalahan tata bahasa (perbedaan kata kerja dalam konteks waktu tidak dimiliki oleh bahasa Indonesia) bisa menimbulkan kesalahpahaman. Prasangka yang sudah ada dalam benak pembaca (karena pengaruh pengetahuan atau bacaan yang terbatas) juga bisa menimbulkan perbedaan perspektif. Dengan berusaha menulis dengan objektif dan menulis dalam kaidah bahasa yang baik, maka kesalahpahaman yang timbul bisa diminimalisasi.
4. Kurang percaya diri dan kurang komunikasi: dalam hal ini terutama faktor internal penulis sangat berperan. Dengan lebih mengenali diri, berjuang mengatasi kekurangan diri, serta terbuka terhadap saran dan kritik maka hal ini bisa dihindari. Cobalah, karena langkah pertama senantiasa merupakan langkah terpenting dalam kehidupan manusia, dan jadilah suara Indonesia dalam keragaman suara global!
link: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=6534
No comments:
Post a Comment